Cerita Dewasa Artis Dian Sastro XXX

Dian Sastrowardoyo (23th) dikenal sebagai seorang Aktris berbakat, sejak pemunculan pertamanya di sebuah film dan iklan sebuah product shampoo.

Tidak hanya cantik, dia juga pintar dengan gaya bicaranya yang cuek dan cerdas, semakin menambah daya tarik.

Dian juga memiliki tubuh yang ideal (163cm/47kg) dihiasi dada yang cukup montok (34B), Dian layak disebut sebagai wanita ideal bagi semua pria.

Sehingga tak jarang Dian membuat semua pria seolah tak bekedip jika sedang berpapasan dengannya.

Tak terkecuali Riko (23th).

Ya... Riko.



Bisa dikatakan Riko merupakan fans berat Dian sejak dia masih duduk di bangku SMA. Hampir semua foto-foto Dian ada di Komputernya, dan tak jarang juga Riko melakukan masturbasi dikamarnya yang luas sambil melototi foto-foto tersebut.



Riko adalah anak tunggal dari seorang pengusaha kayu di Kalimantan. Hampir semua keinginannya dipenuhi oleh kedua orang tuanya. Hanya saja Riko tidak banyak memiliki teman atau sahabat, paling hanya 2-3 orang saja, itupun jarang sekali mereka bertemu. hal ini terutama disebabkan kedua orang tuanya melarang Riko bermain diluar rumah terlalu lama.



Dengan perawakan yang tidak terlalu tinggi dan cederung gemuk, sebenarnya Riko memiliki tampang yang lumayan, apalagi dengankacamata yang dikenakannya. namun karena Riko boleh dikatakan cenderung kuper atau anak mami, sampai saat ini dia belum pernah merasakan yang namanya pacaran.



Beberapa tahun yang lalu, seolah mendapat anugerah terindah, Riko senang bukan kepalang pada saat memasuki bangku kuliah, karena mengetahui kalau dirinya dan Dian termasuk dalam 1 Fakultas, namun lain jurusan di sebuah perguruan tinggi Negeri di Depok.



hari-hari perkuliahan dijalani oleh Riko dengan penuh semangat, karena baginya hidup terasa indah jika bisa berdekatan dengan Dian (walaupun katagori dekat bagi Riko adalah berjarak 100 meter).



Karena sangat terobsesinya Riko dengan Dian, dirinya sangat hafal sekali dengan jadwal kuliah Dian. bahkan tempat dimana Dian biasa memarkirkan Mobil.

oleh sebab itu, setiap hari Riko selalu memarkirkan mobil BMW pemberian ayahnya, tepat dibelakang/depan mobil Dian.



Ternyata usaha Riko tidak sia-sia. tepat didepan pandangan matanya, dirinya melihat Dian sedang bergandengan mesra keluar dari sebuah rumah di daerah Pondok Indah dengan seorang pria... dan bukan pacarnya!

Bukan saja bergandengan, tampak jelas dari pandangan Riko, mereka sempat berciuman didalam mobil untuk waktu yang cukup lama... Cukup lama bagi Riko untuk sempat mengambil kamera videonya dan merekam adegan tersebut.



"Ternyata gossip yang selama ini beredar bukanlah isapan jempol belaka.." gumam Riko. "Hahaha...tunggu saja, Dian... Aku sekarang sudah memegang kartu troof-mu" ucap Riko dengan semangatnya, ketika si cowok yang tidak hanya menciumi bibir dan leher Dian, tetapi juga sambil meremas dada montok itu.

Dengan bermodalkan video rekamannya yang berdurasi sekitar 2 menit itu, Riko bergegas pulang kerumah dengan sejuta reencana diotaknya....





--------------------------------------------------------------------------





Sore itu hujan rintik-rintik, ketika Riko duduk santai di dimobilnya, sambil menghisap rokok marlboronya.

Tak berselang lama kemudian, muncullah Dian dengan sedikit tergesa-gesa menuju mobilnya.



"Selamat sore Dian" sapa Riko.

"Heh, elo lagi! masih belom bosen ya ganggu hidup gue?"

"liat aja, ya..!" hardik Dian sambil mengambil ponselnya dari dalam tas.



Dengan tetap tenang, Riko juga merogoh kantong jaketnya seraya mengeluarkan compact video playernya.

"Silakan saja elo telpon pacar lo. Sekalian gue juga mau nunjukin sesuatu ke dia" ucap Riko seraya menjulurkan player tersebut kehadapan muka Dian

Dian seketika itu juga tersentak diam.

Ia tidak bisa membayangkan reaksi pacarnya jika melihat adegan itu. Pacarnya yang dikenal dengan "Raja Tega" pasti akan langsung menghabisi selingkuhannya itu.

Tanpa banyak basa-basi lagi, Riko langsung meninggalkan Dian seraya berucap, "kalo elo mau file aslinya, temui gue di parkiran tol Sentul besok malam, dekat ATM, tepat jam 12"

"Inget ya, elo harus dateng sendiri, kecuali elo mau adegan ini beredar di www.kaskus.us"



Sesuai dengan yang telah dijanjikan, Dian datang seorang diri dan segera memarkirkan mobilnya dekat ATM Tol Sentul.



Riko yang memarkirkan mobilnya tidak jauh dari situ segera turun, setelah memastikan Dian datang Seorang diri.

"Ok, jadi elo mau minta uang berapa juta? berapa no. Rekening elo? biar gw transfer sekarang!" ujar Dian dengan ketus.



Dengan tenang Riko lantas menjawab,"Gw nggak minta duit lo Dian, gw cuma mau elo mengoral penis gw"



"APA..??" teriak dian kaget. "Udah gila lo ya? Elo pikir gw pelacur apa?? Nggak mau!"



"terserah, kalo elo emang nggak mau... Gw pulang sekarang, dan jangan kaget kalo mulai besok pagi seluruh Indonesia liat toket elo diremas2 sama selingkuhan lo itu..." Gertak Riko, sambil seolah-olah akan segera meninggalkan Dian.



Lantas saja pikiran Dian langsung kalut, berbagai macam pikiran bercampur aduk di pikirannya.

Sebenarnya bukanlah pekerjaan yang sulit buat Dian untuk melakukan oral, karena hal tersebut senantiasa dilakukannya terhadap pacarnya maupun selingkuhannya itu. Namun harga dirinya lah yang membuat Dian menolak untuk mengabulkan permintaan Riko.

"Tu..tunggu..."

"O..Ok dehh.." jawab Dian ragu2. "Tapi elo janji ya, cuma oral doang ya!"



Riko mengangguk sambil tersenyum penuh kemenangan, "Oke, gw janji.."



"Dimana?" tanya Dian

"Sabar donk, udah nggak tahan ya? hehehe... Dimobil gw aja...Ayo!"



Dengan langkah berat, Dian mengikuti Riko menuju mobilnya. yang ada di dalam dirinya saat ini hanyalah penyesalan dan tentunya sakit hati, karena telah di jebak Riko.



Setelah keduanya memasuki mobil, Riko segera mengunci seluruh pintu dan menutup kaca mobilnya. Riko tidak terlalu khawatir akan dilihat orang, karena kaca film mobilnya sangatlah gelap sehingga kecil kemungkinan untuk dapat dilihat dari luar.



"Ayo, cepat buka celana lo..!"

Sambil cengengesan Riko menjawab,"bukain donk...hehehe.."

"huh, sialan juga ni orang.." gumam Dian dalam hati sambil melorotkan celana Kargo serta CD yang dikenakan Riko.



Penis Riko langsung menyembul tegang, sesaat CDnya dipelorotkan.

Dian tak dapat menyembunyikan kekagetannya melihat penis Riko yang begitu besar, berukuran 18cm.

Sesaat Dian agak ragu untuk memasuki penis tersebut kedalam mulutnya. Sesaat Dian mengamati penis Riko dalam genggamannya dan mendapatkan kalau penis tersebut cukup bersih dan sedikit wangi.

Memang Riko sudah mempersiapkannya dari sejak sore untuk membersihkan penisnya.



Penis itu tidak langsung dikulumnya, namun dijilat dengan perlahan mulai dari pangkal, sampai ke ujung berulang kali.

"shh... aduh, enaghk.. ssayang.." desah Riko sambil membelai rambut lembut Dian.

Posisi Riko saat itu agak bersandar ke pintu di jok belakang, sementara Dian disebelahnya.



"Bijinya jilatin juga donk, say" kata riko sambil medorong kepala Dian kebawah.

"agh.. terus Dian.. Enak tuh disitu.."



"Slurp.. "Lidah Dian terus bermain, naik turun. Sementara tangan kanannya terus mengocok-ngocok penis Riko



Perasaan Riko saat itu tak terbayangkan. Bagaimana tidak, Wanita yang selama ini diidolakannya, dan selalu menjadi fantasinya setiap onani dikamar mandi, saat ini sedang berada tepat dipangkuannya sambil lidahnya mejulur-julur dipenisnya!



Dian tampak profesional dan tidak canggung, saat melakukan variasi jilatan lidahnya sehingga membuat Riko semakin terbang tinggi ke awan.



tanpa dikomandoi lagi, Dian langsung memasukkan penis Riko ke mulutnya yang tampak mungil dibanding dengan penis Riko, sehingga membuat penis Riko hanya muat 3/4nya saja.



Gerakan kepala Dian naik turun menghasilkan sensasi yang luar biasa buat Riko.

tanpa sadar tangan kanannya meremas rambut "ngebob" Dian, sementara tangan kirinya bergerilya di daerah payudara Dian.

"aghh.. shh... agh... enak sayang... agh..."



Sesekali dian menepis tangan Riko yang mencoba meremas payudaranya, namun akhirnya membiarkannya, karena dia pikir, semakin Riko horny, semakin cepat dia orgasme, dan semakin cepat selesai "tugas"nya.



Gerakan naik turun Dian semakin cepat. Matanya dibiarkan terbuka sambil sesekali melihat ke arah Riko. Sensasi ini benar-benar menambah detak jantung Riko bertambah cepat.

Kuluman lidah Dian juga dimbangi dengan gerakan kocokan tangannya, semakin membuat Riko bergelinjang.



Tanpa sadar, Riko menekan kepala Dian kebawah cukup kuat, sehingga penisnya menyodok rongga mulut Dian sampai ketenggorokan.

"Grkhh..." Dian langsung tersedak, seperti ingin muntah. "Gila lo ya! Sakit tau!"

"hehehe.. sssorrii.. ya udah, terusin, udah mau keluar nihh"



Mungkin karena takut tersedak lagi, Dian kembali menjilat bagian pangkal dan biji penis Riko, naik-turun, kiri-kanan, secara bergantian, semntara tangannya tetap mengocok penis itu.



15 menit sudah presenter kuis itu meng oral penis Riko. Sementara itu Riko tetap mengelus rambut Dian, sesekali meremasnya, semntara tangan lainnya sudah berhasi masuk kedalam BH Dian dan meremas dengan lembut payudara dian yang kencang itu.



Merasa waktunya cukup lama, Dianpun mengambil inisiatif.



"angkat kedua kaki lo keatas" perintah Dian sambil mendorong tubuh Riko agar mengambil posisi agak tiduran.

Tanpa banyak tanya Rikopun menurutinya.

Rupanya dian ingil lebih leluasa menjilati bagian bawah biji penis Riko.



"Aghh... ggillaa... enak banget Diaaann... Agghh.. shh... teruuusss Diann.. aghh..."



Jilatan lidah Dian semakin membuas.

Jilatannya yang naik turun di bagian bawah biji penis Riko itu, terkadang menyentuh bagian dubur Riko.

Semntara itu tangannya tetap mengocok penis Riko.



Kini kenikmatan yang dirasakan Riko berlipat ganda.

Aghh...

Shh..

Gilaa.. Enak banget Diann..



Ucapan itu terus keluar dari Mulut Riko dan semakin menambah semangat Dian yang berharap Riko cepat orgasme.



Karena semangatnya, jilatan lidah Dian kini semakin melebar, naik turun, mulai dari Biji penis, sampai bagian dubur bawah.



Riko dapat merasakan hangatnya air liur Dian kini membasahi seluruh biji dan duburnya.



tak berselang 5 menit, Riko sudah merasa tak tahan, ditambah lagi kocokan Dian yang semakin cepat



"Aghh.. Diann.. gw nggak tahann nighh.. Gw mau kelluuaarr...shh.... aghh.."



Mendengar desahan Riko itu, Dian segera mengangkat kepalanya dan menyiapkan tissu, jaga-jaga air mani muncratannya nanti tidak mengenai dirinya.



"Ayo, keluarin Riko..." Kata Dian sambil tetap mengocok penis Riko dengan cepat.



"Iya sayaang... aghhss... aghhh... shhh..aaaaaarrrgghhhh............!!!!



crroott...croot..croott..



Rikopun akhirnya mencapai puncaknya.



"ahh..! Sialan!" geram dian karena muncratan air mani Riko sempat 2 kali mengenai pipi dan bagian bawah bibir dan dian yang seksi itu. mungkin karena saking nikmatnya yang dirasakan Riko begitu dahsyat, sehingga semburan air maninya begitu kencang.



Walaupun begitu, Dian tetap mengocok-ngocok penis Riko sampai air maninya benar-benar habis.

Karena menurut pengalamannya, Dian pernah dimarahi pacarnya, lantaran tidak menuntaskan oralnya.



Rikopun terkulai lemas.



Dian segera mengambil tissu dam membersihkan air mani Riko yang mengenai wajahnya.



Tak lama kemudian, Riko mengambil mini disk serta SDcard yang dijanjikan dari dalam tasnya yang ia letakkan di bagian belakang mobil.



"Thanks ya Dian, you make whole of my dream in this world come true" ucap Riko.



"Copy-annya nggak ada kan? Awas ya kalo masih ada copy-annya lagi!"



"Enggak ada lagi kok, gw berani sumpah!" ucap riko sambil membetulkan kacamatanya.



Dian langsung pergi dari mobil Riko dengan tergesa, sambil membetulkan rambt dan bajunya yang tampak kusut.



Waktu sudah menunjukan pukul 2 dini hari, saat Riko dan Dian meninggalkan parkiran tol Sentul.



Didalam mobilnya, dian tak henti-hentinya mengucapkan sumpah serapah karena kesalnya, sementara riko, tersenyum penuh kemenangan.

Tidak hanya dia berhasil membuat Dian "bertekuk lutut" diselangkangannya, namun dia juga berhasil merekam adegan barusan dengan kamera mikro yang ada di kacamatanya!



Sambil menikmati lagu-lagu dari CD soundtrack "Ada apa dengan Cinta?" yang diputarnya, Riko pun mulai berpikir-pikir rencana selanjutnya.